Jumat, 24 Desember 2010

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

Pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

 Berbicara mengenai mengambil keputusan adalah sangat penting dan vital karena keputusan adalah pastinya akan selalu menyangkut hidup, mati dan kenyataan, bukan imaginasi. Dan dampaknya akan bersifat real.
Oleh karena itu dalam mengambil keputusan haruslah sang pengambil adalah orang yang sangat mengerti kehidupannya dan cerdas serta bijaksana.
Demikian juga pengambilan keputusan pada sebuah organisasi, adalah untuk hidup dan matinya organisasi tersebut, dan juga secara tidak langsung maupun langsung dapat berdapak pada lingkungan disekitarnya maupun lingkungan universal.
Dalam pengambilan keputusan diperlukan suatu proses, proses pengambilan keputusan ada yang memakan waktu lama dan ada pula yang harus diambil dalan waktu yang sangat pendek, biasanya lamanya pengambilan keputusan disesuaikan dengan kebutuhan/keadaan atau keperluan.


Proses pengambilan keputusan.
Dalam mengambil keputusan terdapat proses, proses yang panjang maupun proses yang singkat.
Dalam proses pengambilan keputusan antara perorangan dan organisasi sangat jauh berbeda, dalam proses pengambilan keputusan perorangan lebih diutamakan kepentingan dan kebijaksanaan diri sendiri dan dapat saja bersifat pribadi, tanpa memandang efek yang akan terjadi pada orang lain, namun dalam proses pengambilan keputusan organisasi lebih diutamakan musyawarah, alias kekeluargaan dalam bentuk rapat pertemuan pemimpin dan lain-lain. Dan bertindak sesuai dengan ketentuan hasil keputusan tersebut oleh seluruh anggotanya.

Berikut secara singkat  dapat dijabarkan proses pengambilan keputusan dalam organisasi.

Masalah -> perumusan masalah -> pengumpulan Informasi -> perumusan informasi -> musyawarah/rapat -> pengambilan keputusan -> pelaksanaan keputusan -> pengawasan pelaksanaan keputusan -> laporan pelaksanaan keputusan -> kesimpulan.
Dalam proses ini melibatkan rating dalam organisasi, dimulai dari rating yang paling bawah/low level, menengah dan top level atau pemimpin organisasi tersebut.
Low level —pelaksana keputusan dan pemberian masukan mengenai kondisi,
Mid level —perumusan informasi menjadi data. Dan pengawasan keputusan.
Top level —pengambil keputusan.
Dalam hal ini jabatan secara khusus tidak penulis cantumkan karena organisasi memiliki caranya masing-masing dalam menamai jabatan tingkatan level tersebut, namun pada intinya secara umum mempunyai kesamaan seperti tingkatan yang sudah dijabarkan diatas.


DAMPAK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Tidak penulis pungkiri segala sesuatu keputusan yang diambil dituntut harus berdampak baik bagi organisasi, namun tidak selamanya keputusan itu akan berdampak baik, satu hal yang dapat kita lakukan adalah meminimalkan dampak negative yang akan timbul akibat pengambilan keputusan tersebut.

Dampak positif.

Tentu saja dampak yang positive adalah dampak yang dapat mensejahterahkan organisasi tersebut namun penilaian yang dianggap sejahtera itu haruslah yang adil dan mendidik agar menjadi arif dan bijaksana,
Memang salah satu patokan untuk menyatakan keberhasilan suatu organisasi adalah materi, namun
Bagi sebagian pemimpin organisasi mengandalkan materi dalam menjadikan patokan kesejahteraan organisasi tersebut, lalu ia memberi materi berupa apaun agar supaya ia dapat menjadi pemimpin organisasi tersebut, hal demikian memang jikalau dilihat dari materi memang kelihatanya mensejahterahkan organisasinya namun sesungguhnya cara-cara yang mengedepankan materi seperti ini tidaklah mendidik yang baik sama sekali justru hanya akan mendidik yang tidak baik, sehingga akan membentuk watak-watak pengemis yang hanya biasa meminta dan meminta jikalau anda ingin diangkat menjadi a, b, c dan lain sebagainya. Yang pada ujungnya akan tanpa disadari kebiasaan itu akan menjadi budaya yang menghancurkan.

Dampak  negative.

Kebijakan yang diambil yang dianggap tidak sepaham dengan sesama anggota kerapkali dapat berakibat perpecahan, pembodohan dan yang paling parah adalah menceraiberaikan organisasi tersebut atau membawa situasi organisasi tersebut kedalam suatu konflik intern maupun extern.dengan kata lain dapat ditulis dampak negative dapat berupa :

   1. Perpecahan.
   2. Pembodohan.
   3. Egoisme dll.


KESIMPULAN.

Akhinya dapat disimpulkan bahwa
   1. yang terpenting dalan pengambilan suatu keputusan adalah proses pengambilan keputusan tersebut. Sehingga diharapkan dapapat mensejahterahkan organisasi dengan cara-cara yang ksatria, jujur, arif bijaksana, serta membawa organisasi dalam kesejawteraan yang terus meningkat. Amin.
   2. Keputusan yang baik pastilah datang dari seorang yang baik pula, tetapi jikalau seorang yang tidak baik akan cenderung menghasilkan keputusan yang tidak baik pula. Jadi factor moral juga mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan disamping factor pengetahuan.

Sumber :
http://erikgundar.wordpress.com/2010/12/11/proses-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar