Memilih Air Layak Minum
Jumlah air layak minum kian berkurang. Dari seluruh air hanya 1% yang layak minum dan bila dikonsumsi akan membahayakan keseehatan. Lantas bagaimana cara memilih air yang bersih dan sehat??
Air merupakan sumber kehidupan karena air tidak terganikan oleh zat lain. Itu sebabnya, air adalah bagian tak tepisahkan oleh makhluk hidup. Air minum yang berkualitas dan layak minum harus dapat diterima secara estetis, tidak keruh, tidak berasa, berbau yang tidak diinginkan, tidak mengandung partikel terlarut daalam jumlah tinggi, dan tidak menganung kuman serta llogam berat yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Di antara organ-organ tubuh manusia, darah dan otak adalah yang paling tinggi kandungan airnya, masing-massing mencapai 95% dan 90%. Jadi, sekitar 80% tubuh manusia terdiri atas air.
Tanpa air kita akan lebih cepat mati dibandingkan tanpa makanan. Dampak apabila seseorang kekurangan cairan, diantaranya dehidrasi yang bisa menjadi fatal apabila tidak segera ditangani. Kekurangan 2% air akan menimbulkan rasa haus, letih, lemah, mengganggu konsentrasi, dan kemampuan berpikir.
Kehilangan 4-6% air, maka tubuh akan mengalami kelemahan yang berat, pucat, selaput lender kering, buang air kecil kurang, dan menjadi gelisa. Apabila kekurangan air sebanyak 12%, maka kesadarn sudah tidk merespons, buang air kecil tidak ada (anuria), muka terlihat kelabu, tekanan darah menurun, nadi cepat dan pelan, yang semuanya bisa berakibat fatal.
Dari sisi kualitas, sumber air minum tersebut harus memenuhi staandar tiga pengukuran, yaitu sifat fisik, kimiawi, dan biologis.
Ahli hidrogeologis dari Universitas Gajah Mada, Dr Ir Heru Hendrayana mengatakan “ Pintarlah memilih air layak minum yang berkualitas dan diketahui dari mana air tersebut berasal, seperti memilih air layak minum yang belum banyak dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia “.
Sumber :
Seputar Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar