Sebuah
sistem manajemen basisdata relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal
sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program
komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang
didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data
yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas
permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam
berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan
lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh
perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang
sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang
diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar,
saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan
spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan
oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan. Keluhan yang
muncul dan dikenal secara umum terhadap keberadaan RDBMS adalah kenyataan bahwa
implementasi yang ada saat ini dipandang sebagai terlalu “statis”. Spekulasipun
bermunculan terhadap kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basisdata generasi
baru yang menggunakan model “relasional secara dinamis” dengan kolom yang bisa
dibuat secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis, didefinisikan
secara dinamis. Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai map (kamus ataupun
larik asosiatif) dan kolom-kolom yang tidak dikenal secara sederhana disajikan
sebagai field kosong. Beberapa kalangan menganggap hal ini menyalahi model
relasioal murni, namun kalangan lain menyanggah bahwa sebuah penggunaan map
hanyalah sebagai detil implementasi saja. Sehingga dalam pandangan ini, sebuah
“kolom yang tidak ditemukan/tidak ada” secara sederhana hanyalah dipandang
sebagai perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan cara penyajian saja.
Pesatnya
perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba
untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi
data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless
Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet
nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna
mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan
menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan
bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.
Contoh dari
layanan bergerak adalah GPRS. GPRS merupakan system transmisi berbasis paket
untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. GPRS tidak menawarkan laju
data tinggi yang memadai untuk multimedia nayata, tetapi GPRS merupakan kunci
untuk menghilangkan beberapa batas pokok bagi layanan-layanan data bergerak.
Beberapa
faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk
data bergerak :
Memperkaya utility investasi untuk
perangkat GSM yang sudah ada.
Merupakan teknologi jembatan yang bagus
menuju generasi ke 3.
Mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global
yang dimiliki GSM.
Menghilangkan atau mengurangi beberapa
pembatas bagi akses data bergerak.
Memiliki laju data sampai 115 kbps yang
berarti dua kali lipat daripada koneksi 'dial up' 56 kbps yang berlaku.
Menampakan diri sebagai komunikasi yang
'selalu' terhubung sehingga memiliki waktu sesi hubungan yang pendek dan akses
langsung ke internet.
Sumber:
http://abanktama.wordpress.com/2010/03/08/manajemen-sistem-basis-data-pada-perangkat-bergerak/
http://bhobob.blogspot.com/2012/11/manajemen-database-sistem-perangkat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar